Daerah

Kisah Sukses Ranting NU di Jambi yang Miliki Kebun Sawit dan Aset Milyaran

Selasa, 1 Juli 2025 | 07:41 WIB

Kisah Sukses Ranting NU di Jambi yang Miliki Kebun Sawit dan Aset Milyaran

Kisah Sukses Ranting NU di Jambi yang Miliki Kebun Sawit dan Aset Milyaran.(Foto:NUOK/ist)

Bungo, NU Online Kepri


Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Dusun Daya Murni, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi memiliki kemandirian ekonomi dengan mengelola kebun sawit sendiri.


Hal ini menempatkan Ranting NU Daya Murni menjadi satu-satunya instansi di dalam naungan Nahdliyin di Kabupaten Bungo, Jambi yang memiliki usaha kebun dan menghasilkan uang untuk memberikan kemanfaatan lebih luas.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Ketua Tanfidziyah NU Ranting Daya Murni Ustadz M Abdul Haq menjelaskan, tidak tanggung-tanggung, tahun 2024 pihaknya mendapatkan pemasukan ratusan juta dari kebun sawit yang dikelola pengurus NU Ranting Daya Murni. Saat ini kebun sawit yang sudah menghasilkan uang memiliki luas sekitar 22.500 meter persegi.


"Alhamdulillah, sekarang kebutuhan pembangunan gedung sekretariat NU Ranting Daya Murni dan operasional organisasi bisa terbantu dari hasil kebun sawit milik organisasi. Awal-awalnya harus utang sana sini. Sekarang sudah lunas,"jelasnya, Senin (30/06/2025).

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Ustadz Abdul Haq menjelaskan, ide kemandirian ekonomi sudah muncul sejak sebelum ia dilantik menjadi pengurus NU Ranting Daya Murni periode 2021-2026. Setelah pelantikan, Ustadz Abdul Haq bersama rekan berusaha mencari kebun sawit agar organisasi berjalan dengan tidak hanya mengandalkan iuran anggota.


Tak berselang lama, pengelolaan kebun sawit pun dimulai. Sejak tanggal 10 November 2022- 20 Januari 2023, NU Ranting Daya Murni mendapatkan pemasukan dari kebun sawit sebesar Rp. 36.981.000.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


"Total pemasukan dari kebun sawit, ditambah iuran dan koin peduli yaitu Rp. 210.844.250. Saat kebun sawit masih di awal-awal dikelola. Hasil kebun juga tergantung harga sawit," imbuhnya.


Penghasilan dari kebun sawit mulai meningkat drastis di akhir 2023. Mulai tanggal 12 September 2023 sampai 01 Juni 2024 pemasukan dari kebun sawit NU Ranting Daya Murni sebesar Rp. 130.555.000. Dengan total  pemasukan dari kebun sawit, iuran dan sumbangan tidak mengikat yaitu Rp. 220.465.200.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


"Hasil sawit ini kita buat untuk membangun kantor sekretariat NU Ranting Daya Murni. Sekarang sudah dua lantai. Semoga bisa tiga lantai. Kemarin banyak habis di pondasi dan pengurukan tanah. Karena lokasinya rawa," ujar Ustadz Abdul Haq.


Dikatakan, bukti keberhasilan pengelolaan ekonomi ini juga terlihat dari kepemilikan lahan seluas 45 Mx150M yang digunakan untuk membangun kantor sekretariat dan sisanya sedang proses ditanamkan sawit. Dengan nilai jual Rp. 1,5 M, karena posisi di pinggir jalan besar. Lalu ada kebun sawit dengan luas 22.500 meter persegi dengan harga jual ditaksir mencapai Rp. 700-800 juta.


"Tahun 2025 ini untuk kebun sawit yang panen dalam sebulan sebanyak dua kali. Setiap panen mendapatkan kurang lebih 1,5 ton,"ungkap Ustadz Abdul Haq. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Kedepannya, kata Ustadz Abdul Haq, setelah pembangunan kantor atau sekretariat NU Ranting Daya Murni selesai, pihaknya berencana merambah ke usaha lain untuk kemandirian ekonomi seperti air minum, toko, percetakan, sablon, travel atau beberapa usaha lainnya. Dengan harapan, di masa depan bisa memberikan manfaat ke masyarakat secara luas.


Baginya, bila hanya mengandalkan iuran anggota dan sumbangan, maka membuat organisasi menjadi rapuh serta program kerja rawan macet. Bahkan bisa juga masuk kategori gagal terlaksana.


"Harapan kita usahanya semakin berkembang, untuk melayani umat. Bila di negara kita ada istilah membangun dari desa, kita punya istilah membangun NU dimulai dari ranting. Makanya perlu ada kemandirian ekonomi,"imbuhnya.


Ustadz Abdul Haq mengatakan, kunci kesuksesan dalam kemandirian ekonomi yang dibangun NU Ranting Daya Murni yaitu komunikasi, rencana yang jelas dan kekompakan pengurus serta kerelaan memberikan waktu untuk mengurus NU.


"Kuncinya kompak dan punya rencana yang rapi, terstruktur, serta mau kerja. Ini suatu hal yang bisa dilakukan jika ada kemauan kuat. Semua bisa melakukan. Beratnya yaitu konsisten," tandasnya. 

Repoter : Syarif Abdurrahman

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Terkait