• logo nu online
Home Warta Nasional Daerah Melayu Keislaman Opini Pendidikan Sosok Khutbah Pemerintah Parlemen Pustaka Video Mitra
Minggu, 19 Mei 2024

Daerah

TanjungPinang

Bantu Pasien Isoman COVID-19, Klinik Tanpa Kasir NU Pinang Rawat Pakai Grup WA

Bantu Pasien Isoman COVID-19, Klinik Tanpa Kasir NU Pinang Rawat Pakai Grup WA
KLINIK TANPA KASIR./Foto.Sarpendi
KLINIK TANPA KASIR./Foto.Sarpendi

TanjungPinang, Nu Online Kepri

Klinik Tanpa Kasir Dokter Syamsurizal kelolaan PCNU Tanjungpinang, selama pandemi telah merintis telemedicine, termasuk ke pasien Isoman. Di awal berdirinya, klinik kesehatan di Bintan Center memang sepenuhnya membantu warga ingin periksa kesehatan, sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit jika keluhan sakitnya ternyata serius.

Selama pandemi, klinik melayani warga berobat secara online melalui sambungan telepon. Ada petugas khusus mencatat keluhan pasien, termasuk mengantar obat ke rumah pasien setelah melalui pemeriksaan dokter klinik. Semua dilakukan tanpa kasir, klinik hanya menyediakan kotak amal jariyah di lokasi.

"Kita hadir atas nama kemanusiaan," ujar Hisnindarsyah, Dokter Klinik Syamsurizal, Jumat pekan lalu, menegaskan konsep pengelolaan klinik rintisan PCNU Tanjungpinang itu. Lalu bagaimana membiayai operasional klinik? "Alhamdulillah, atas izin Allah ada saja yang membantu kami," kata petinggi RSAL Tanjungpinang itu.

Meski klinik rintisan NU, Hisni mengungkapkan, tak ada pembatasan pasien datang berobat. Tak sedikit pasien berobat justru berasal dari warga non muslim. "Prinsipnya, siapapun datang berobat, kita layani," kata perwira TNI AL dengan tiga melati di pundak itu. Hisnin lantas menuturkan pengalaman klinik kelolaannya merawat pasien Isoman COVID-19.

Selama perawatan, Hisnin mengadopsi telemedicine. "Pemerintah juga merekomendasikan telemedicine selama pandemi," katanya merujuk Permenkes No. 20 Tahun 2019. Memudahkan perawatan, dia membuat grup WA berisi keluarga pasien. Secara teratur, dirinya berkomunikasi dengan keluarga pasien melalui grup WA, termasuk memantau perkembangan pasien.

Secara berkala, dirinya juga memeriksa pasien dan mengecek kondisinya. "Terutama kondisi umum, seperti wajah pucat tidak, dan sebagainya," kata Hisnin. Semuanya dilakukan tanpa bertatap muka, alias dengan ponsel. Karena pasien Isoman, petugas klinik akhirnya mengantar obat-obatan ke rumah pasien. "Biasanya digantung pagar, atau ditaruh di teras rumah," jelas Hisnin.

Berapa pasien Isoman ditanganinya? "Ada 2-3 grup WA pasien Isoman," kata Hisnin sembari menambahkan, selain di Tanjungpinang dirinya juga mempraktekkan telemedicine pasien Isoman di tempat lain, seperti Surabaya. "Kita tidak bisa menolak orang minta tolong, kita bantu dari jauh (telemedicine)," ujar dokter identik dengan blangkon putih itu.

Tak hanya merawat pasien Isoman, dia mengaku juga mengkoordinasikan dengan grup WA lain. Semisal pasien Isoman perlu logistik, dia menginformasikan ke grup dapur umum, sehingga pasien Isoman dapat terjangkau bantuan logistik. Dia sepenuhnya mendedikasikan upaya itu demi kemanusiaan. "Membantu sesama," ucapnya.

Tak heran, kendati berada di Tanjungpinang, dirinya banyak diminta mengisi acara bincang-bincang kesehatan secara online. Apalagi, dirinya juga rajin menulis dan menuangkan pengalamannya di blog pribadinya, termasuk sejumlah tips ringan menghadapi pandemi secara rileks tanpa panik.

Selama menangani pasien Isoman di Tanjungpinang, dia mengaku dibantu kader-kader Banser Ansor binaan Ketua PCNU Tanjungpinang, Juramadi Esram. "Pengabdilan mereka luar biasa," katanya. Sebagai bukti totalitas mereka, Hisnin mengaku ada kader Banser kini harus menjalani Isoman.(pdi)


Editor:

Daerah Terbaru