
Dialog kebangsaan Oleh Gus Murtadho (NU), Cosmas Eko Suharyanto (Pemuda Khatolik), Joni Angkadjaya (PSMTI), Rikson P. Tampubolon (Ketua Gamki Kepri).(Foto:NUK/Fb Yudhy Sanjaya)
Batam, NU Online Kepri
Puluhan peserta mengikuti dialog kebangsaan yang diselengerakan dalam rangka mempringati hari pahlawan. Tema yang diuusung dalam dialog kebangsaan ini adalah "Batam Merekat Keberangaman"
Ada empat pemateri yang diundang dalam dialog kali ini, diantaranya: Gus Murtadho (NU), Cosmas Eko Suharyanto (Pemuda Khatolik), Joni Angkadjaya (PSMTI), Rikson P. Tampubolon (Ketua Gamki Kepri). Kegiatan dipusatkan di GKI BUNDASUDI, Sukajadi, Batam.
"Setelah saya mengaji, mengenal Gusdur dan memahami pemikiran-pemikiran Islam yang sesungunya barulah saya menyadari prinsip Islam itu ya memanusiakan manusia, prinsip Islam itu ya mengajarkan kesetaraan," kata Gus Roy dalam pemaparanya, Selasa malam (09/11/20210.
Gus Roy menambahkan bahwa semua agama tak ada yang mengajarkan tentang aksi kekerasan, tak ada yang mengajarkan meledakan tempat ibadah.
"Ngaak ada sebenarnya agama yang ngajarin ngebom orang, nggak ada agama mengajarkan kerusakan. Apalagi Islam,Islam itu artinya saja sudah keselamatan, kedamaian," lanjut Gus Roy.
Sementara itu, Cosmas Eko Suharyanto menjelaskan tentang khinenakaan yang sudah di jalankan bersama orman lintas agama yang ada di kota Batam. Menurutnya inilah salah satu cara untuk terus merekatakan hubungan persaudaraan antar anak bangsa.
"Kami dengan GP Ansor Batam itu sering melakukan kegiatan bareng. Bahkan untuk pertama kalinya di Kepri kami membuat Gasebo Toleransi yang letaknya di sebelum jembatan Barelang," ucap pria yang juga dosen di Putera Batam ini.
Editor : M Arfah
ADVERTISEMENT BY ANYMIND