Daerah

JATMAN Kepri Ziarah Makam Ulama di Pulau Penyengat, Tekankan Pentingnya Pelestarian Sejarah Islam

Rabu, 16 Juli 2025 | 18:10 WIB

JATMAN Kepri Ziarah Makam Ulama di Pulau Penyengat, Tekankan Pentingnya Pelestarian Sejarah Islam

Pengurus JATMAN Kepulauan Riau melakukan ziarah ke makam para ulama dan umara di Pulau Penyengat, Selasa (16/7/2025 ). Foto-NUOK/Ardiansyah.

Tanjungpinang, NU Online Kepri 

Pengurus Idaroh Wustho Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh al Mu'tabaroh Annahdliyah (JATMAN) Kepulauan Riau melakukan ziarah ke makam para ulama dan umara di Pulau Penyengat, Selasa (16/7/2025 ).  

 

Ziarah ini dilakukan setelah disahkannya melalui Surat Keputusan ( SK ) pengurus Idaroh Wustho JATMAN Kepri oleh Idaroh 'Aliyah JATMAN. Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Rais JATMAN Kepri, KH. Bambang Maryono, bersama Mudir JATMAN Kepri, KH. M. Juramadi Esram, Sekretaris Umum JATMAN Kepri, Pajrin Al Banjari, dan jajaran pengurus lainnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

KH.Bambang Maryono, Rais JATMAN Kepri menekankan pentingnya ziarah, bukan sekadar berdoa di makam, tetapi juga sebagai upaya menelusuri jejak sejarah. Kesultanan Riau Lingga, menurut beliau, memiliki peran penting dalam membentuk Riau Lingga sebagai wilayah yang bermarwah dengan pemahaman Islam dan budaya Melayu yang kental. Makam para ulama besar, termasuk yang didatangkan dari luar negeri pada masa Raja Ahmad bin Raja Haji (Engku Haji Tua), dan ulama dari Kesultanan Riau Lingga sendiri, seperti Makam Khalifah Syaikh Syihabuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad Al Banjari, tersebar di Pulau Penyengat dan pulau-pulau lainnya di Kepulauan Riau.

 

KH. M. Juramadi Esram, Mudir JATMAN Kepri, berharap JATMAN Kepri dapat didukung oleh JATMAN di tingkat kabupaten dan kota, bahkan hingga kelurahan, untuk mencegah memudarnya pemahaman tarekat dan kerusakan situs-situs bersejarah atas nama aqidah. Beliau menggarisbawahi ancaman pemahaman yang merusak dan memusnahkan situs-situs bersejarah dengan alasan agama.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Acara ziarah ini juga menjadi momentum untuk mengingat perjuangan Komite Hijaz pada tahun 1925-1926, yang dipimpin KH. A. Wahab Hasbullah, dalam melindungi situs-situs bersejarah Islam di Tanah Suci dari ancaman perusakan. Peristiwa ini, menurut artikel, menjadi salah satu embrio berdirinya Nahdlatul Ulama (NU). Artikel ini juga menyoroti ancaman serupa dari paham Wahabisme yang telah menyebabkan penghancuran banyak situs bersejarah Islam di berbagai belahan dunia.

 

JATMAN Kepri menyerukan kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, khususnya Kota Tanjungpinang, untuk menjaga situs-situs bersejarah dan ritual-ritual keislaman agar tetap lestari. Peran ulama, seperti halnya Komite Hijaz, dianggap krusial dalam upaya pelestarian ini. Mereka mengajak masyarakat untuk kembali menyemarakkan masjid-masjid dengan majelis tarekat, Barzanji, Ratib, Zikir Tahlil, dan Maulidurrasul, serta menekankan pentingnya pemahaman aqidah yang benar kepada generasi muda.( Ardiansyah )

ADVERTISEMENT BY OPTAD

ADVERTISEMENT BY ANYMIND