Batam, NU Online Kepri
KH Ahmad Kahfi Al-Hafids dan Ustadz Zaenal Abidin kembali terpilih sebagai duet untuk memimpin Majelis Wakil Cabang Nahdatul Ulama (MWCNU) Batu Ampar, Batam, masa khidmat 2022—2027. Keduanya terpilih kembali dalam konferensi MWCNU Batu Ampar yang dilangsungkan di Sekretariat MWCNU Batu Ampar, Tanjung Sengkuang, Batam, Jum'at (11/02/2022).
KH Ahmad Kahfi Al-Hafids kembali mengemban amanah sebagai Rois Syuriah setelah terpilih secara aklamasi. Sedangkan Ustadz Zaenal Abidin yang menolak dicalonkan untuk menjadi ketua, kembali dipilih oleh peserta konferensi. Duet KH Ahmad Kahfi Al-Hafids dan Ustadz Zaenal Abidin diharapkan dapat membawa MWCNU Batu Ampar lebih bagus lagi.
Dalam sambutannya, KH Ahmad Kahfi Al-Hafids mengajak kepada pengurus dan kader NU agar bisa memperkokoh NU di wilayah Batu Ampar. Selain itu ia juga berpesan agar Nahdliyin khususnya di Batu Ampar bisa tidak hanya menjadi NU tapi sikap dan perilakunya justru berseberangan dengan NU.
"Di periode kedua ini, mari sama-sama kita bangun kebersamaan. Pengurus NU yang ada di ranting maupun seluruh banom-banom NU kita bergerak bersama-sama, insyaallah NU di Batu Ampar ini akan terus berkembang," kata alumni Pondok Pesantren Tahfidzil Qur'an ini.
Selain itu, KH Kahfi juga mengajak kepada Nahdiyin untuk selalu patuh dan tunduk kepada kiai. Ia juga mengajak kepada Nahdiyin untuk memperhatikan masjid-masjid yang ada di lingkungan masing-masing.
"Program yang sudah baik di periode sebelumnya terus kita tingkatkan. Kita juga tentu butuh masukan, butuh kebersamaan untuk membawa organisasi ini terus berkembang," tambah KH asal Pati ini.
Ustadz Zaenal Abidin juga dalam sambutannya meminta kepada segenap pengurus MWCNU, pengurus ranting untuk berperan aktif. Menurutnya, tanpa dukungan dan peran para pengurus ia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Peran aktif seluruh pengurus baik di MWC maupun di ranting tentunya begitu saya harapkan. Tanpa dukungan, saya tidak bisa berbuat banyak. Saya hanya manusia bisa. Yang penting kita selalu bekerjasama," terang alumni Pondok Pesantren At-Taqwa ini.
Pri asal ini Trenggalek mengucapkan terima kasih atas kepercayaannya kembali untuk memimpin NU untuk lima tahun kedepan. Padahal, sambungnya ia sudah tidak mencalonkan lagi pada konferensi kali ini. Tapi peserta justru kembali memberikan kepercayaan.
"Saya mohon maaf di periode sebelumnya mungkin di kepemimpinan saya belum berhasil membangun NU di Batu Ampar. Saya sebenarnya sudah tidak mencalonkan kembali, tapi ketika kembali dipercaya itu artinya adalah amanah. Dan saya harus bisa menuntaskan amanah itu," pungkasnya.
