NU Mart Kerinci Kanan, Bhakti santri, untuk lebih mandiri
Siak, NU Onlline Kepri
Kemandirian ekonomi dalam berorganisasi adalah suatu prinsip keniscayaan yang harus di terapkan baik itu oleh anggotanya terlebih lebih lagi oleh pengurus inti selaku pemegang kebijakan, prinsip inilah yang wajib dipegang serta diterapkan dimanapun dan kapanpun, serta dalam kondisi apapun, sehingga roda kegiatan suatu organisasi tersebut dapat berjalan dengan harapan yang diidam idamkan oleh seluruh jam’iyyahnya, serta dapat dirasakan manfaatkannya oleh ummat,
Nahdlatul Ulama sebagai organisasi terbesar di Negeri ini sudah barang tentu sangat membutuhkan individu – individu yang “cekatan” kreatif serta “ringan tangan” untuk mewujudakan kemandirian ekonomi. Peluang-peluang seperti inilah yang harus dipahami serta cepat “diambil bolanya” oleh para tokoh/pengurus NU, mengingat kader NU yang sangat loyal dan memiliki kompetensi diberbagai bidang keahlian, serta dikaruniai oleh Allah SWT atas kelebihan harta bendanya perlu disatukan dalam satu forum, duduk bersama saling diskusi untuk menyamakan persepsi mewujudkan kemandirian ekonomi supaya NU lebih “membumi”.
Suatu paguyuban atau organisasi masyarakat yang besar jika tidak ditopang oleh kemandirian ekonomi, serta tidak memiliki asset, maka untuk menggerakkan roda organisasi akan berjalan terseok seok, dan lambat laun akan mengalami kelumpuhan, ataupun mati suri. Plang organisasi terpampang dengan gagah tetapi miskin akan ide serta kegiatan dan pergerakan, wal hasil kemamnfaatan dari organisasi tersebut tidak dapat dirasakan oleh masyarakat, tentunya ini harus dihindari.
Kita diingatkan oleh petuah ketum PBNU Gus Yahya, beliau dengan tegas berpesan kepada pengurus NU di semua jajaran untuk tidak mengutip dana dari jamaah yang bertujuan untuk membiayai organisasi, dan harus mengembalikannya kepada masyarakat melalui Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah NU (LAZISNU).
Ketum Gus Yahya menyampaikan untuk membiayai organisasi, pengurus bisa melakukan konsolidasi sumberdaya dan mencari solusi alternatif pembiayaannya. "Dengan merasa menjadi bagian dari NU, warga sudah memberikan sumberdaya yang luar biasa yang seharusnya bisa menjadi dasar yang lebih kaya dari sumberdaya lain mengingat jumlah warga NU yang sangat banyak hingga mencapai 160 juta orang," ucapnya. (Berita NU Online 1 Agustus 2024)
Berawal dari niatan nan mulia lagi suci ingin mewujudkan kemandirian ekonomi di Tubuh organisasi NU inilah, maka para tokoh-tokoh NU sekecamatan Kerinci Kanan duduk bersama dalam suatu forum musyawarah untuk mewujudkan niat suci ini. Adapun Sosok nan alim lagi kharismatik yakni Kyai Daroji yang diamanahi sebagai Ketua Tahfidziah NU Kecamatan Kerinci Kanan, beliau juga termasuk salah satu Ustadz di PonPes Riyadus Sholihn, dan KH. Sowan Amin yang didapuk sebagi Rois Syuriah sekaligus sebagai pengasuh PonPes Sayyid Ja’far al-Barzanji, memfasilitasi jalannya musyawarah ini serta didampingi oleh sekjen NU Kikan.
Apa yang dipustuskan di dalam hasil musyawarah tersebut, akhirnya bak gayung bersambut, rasa Syukur untaian kata alhamdulillah menggemuruh di dalam ruangan rapat kantor MWC NU Kerinci Kanan. Para tokoh NU seperti, Ajengan Adam Malik, KH. Toyyib Firdaus, Ustad Didik, ketua Ansor Ibrahim, Satkorcab Siak Banser Komandan Toni Yufida, serta sesepuh NU lainnya, turut mengaminkan atas hasil Keputusan rapat yang intinya menyepakati untuk sesegera mungkin merealisasikannya, walhasil seketika itu sesepuh NU sepakat membentuk toko Swalayan yang diberi nama “NU Mart”, dengan slogan Belanja Mudah, Murah dan Berkah.
“Alhamdulillah bilamana Allah SWT menghendaki serta meridhoi niat suci kita untuk mmbuat toko swalayan berlebelkan NU, maka ini adalah suatu kemajuan dan keberkahan bagi kita semua, dan ini juga merupakan suatu torehan yang sangat gemilang lagi cemerlang dan tentunya menjadikan kebahagiaan bagi semua jam’iyyah”, ungkap kyai Daroji.
Awal mula berdirinya “NU Mart”, tidak terlepas dari peran central sesepuh NU dan juga peran aktif pengurus NU di Tingkat ranting/Desa. Karena suntikan dana sebagai modal awal NU Mart yang terkumpul sebesar Rp. 350.000.000,- (Tiga Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) adalah sumbangan/donatur dari seluruh ranting NU se Kecamatan Kerinci Kanan.
Crew NU Online Kepri menyempatkan waktu untuk memantau dan melihat secara langsung NU Mart, tampak jualan aneka macam barang dagangan yang tertata dengan rapi di setiap raknya, seperti Beras, Kopi, susu, air mineral, rokok dll. Ditambah lagi Pengelolaan dengan system manajemen yang professional dan akuntabel, dari pantauan juga tampak para pembeli antri didepan kasir yang murah senyum untuk melakukan transaksi.
“Alhamdulillah, NU Mart berdiri kurang lebih sudah hampir 2 tahun, melayani dan berkhidmah untuk ummat, tentunya ada suka dan dukanya, tapi ini bagi saya merupakan sesuatu pengkhidmatan yang sangat luar biasa bagi NU, mari kita berfikir dan lakukan apa yang dapat kita berikan kepada NU, jangan sebaliknya, malah kita hidup hanya numpang di NU.”, Ujar Mas Tri Yanto selaku Manager Utama NU Mart, dengan penuh optimis.
Mas Tri Yanto menambahkan, “Omset NU Mart selama sebulan lumayan fantastis, kurang lebih sekitar Rp. 12.000.000 (Dua Belas Juta Rupah), pelanggannya ya dari kalangan Masyarakat umum, santri, serta pengurus pondok pesantren untuk mencukupi kebutuhan pondoknya, banyak juga para supir yang mampir ke sini setelah ngisi bahan bakar mobil di SPBU.
Diakhir pembincangannya, mas Tri Yanto menyakinkan: “jangan lupa belanja di di NU Mart Insya Allah berkah, karena setiap pembelian di sini, sekian persennya masuk ke kas NU, jadi dengan di menej dengan baik Insya Allah, NU nya Ketika akan mengadakan suatu kegiatan tidak bingung lagi masalah pendanaan, tidak lagi ngemis ngemis.”
Inilah bukti nyata dari NU Mart yang berlokasi di samping kiri SPBU Kerinci Kanan di jalan Raya Siak – Pekanbaru yang dikelola dengan baik dan professional dapat menjadi penopang kemandirian ekonomi NU, tentunya butuh para Leadership yang terpanggil hatinya untuk ngopeni NU.
Sudah barang tentu ini dapat dijadikan bahan percontohan bagi para pengurus NU baik dari Tingkat ranting hingga wilayah yang di daerahnya belum memiliki sektor Usaha dapat melakukan study tiru di sini. *semoga*
Masruri alBarbasy