Daerah

Jatman Kepri Gelar Doa dan Dzikir Kebangsaan di Masjid Sultan Riau

Selasa, 26 Agustus 2025 | 21:38 WIB

Jatman Kepri Gelar Doa dan Dzikir Kebangsaan di Masjid Sultan Riau

Jatman Kepri melaksanakan dzikir dan doa bersama di masjid Sultan Riau pulau Penyengat, Ahad ( 24/8/2025 ). Foto - NUOK/Sarpandi

Pulau Penyengat, Tanjungpinang - NU Online Kepri 

Idarah Wustho Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) Provinsi Kepulauan Riau menggelar acara doa dan dzikir kebangsaan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Acara yang berlangsung khidmat ini dipusatkan di Masjid Sultan Riau, Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Ahad ( 24/8/2025 ) malam.

Kegiatan ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan oleh Jatman Kepri pasca terbentuknya kepengurusan baru.

 

Setelah sholat Maghrib berjamaah, acara dilanjutkan dengan dzikir dan doa bersama. Puncak acara adalah pelaksanaan Talqin Tarekat Kolwatdiyah yang dipimpin langsung oleh Syech Imron Hasibuan, Khalifah ke-43 Tarekat Kolwatdiyah. KH. Bambang Maryono, Rois Idarah Wustho Jatman Kepri, memimpin jalannya dzikir dan doa kebangsaan.

 

Dalam sambutannya, DR. H. Juramadi Esram, Mudir Idarah Wustho Jatman Kepri, menyampaikan bahwa kegiatan ini juga sebagai doa bersama untuk kelancaran pelantikan pengurus Jatman Provinsi Kepulauan Riau yang akan dilaksanakan pada tanggal 3 September 2025 di Asrama Haji Batam.

 

Acara tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, di antaranya Kiai M. Nu'man (Katib Idarah Wustho Jatman), Pajrin (Sekretaris Idarah Wustho Jatman), Ketua Lembaga Adat Melayu Provinsi Kepulauan Riau, serta masyarakat Pulau Penyengat. Pengamanan kegiatan dilakukan oleh Satuan Koordinasi Cabang Barisan Ansor Serbaguna Kota Tanjungpinang.

 

Masjid Sultan Riau, yang menjadi saksi bisu sejarah, dipilih sebagai lokasi acara. Masjid bersejarah dan unik ini, yang dibangun pada tahun 1803 oleh Sultan Mahmud Syah III dan direnovasi pada tahun 1832 oleh Raja Abdurrahman (Yang Dipertuan Muda VII), memiliki keunikan tersendiri karena salah satu bahan bangunannya menggunakan putih telur. Kini, Masjid Sultan Riau telah ditetapkan sebagai situs cagar budaya oleh pemerintah Republik Indonesia.