Mengenal Makna dan Tradisi Makan Ikan Dingkis saat Perayaan Imlek Di Kepri
Rabu, 29 Januari 2025 | 20:04 WIB
Batam, NU Online Kepri
Tradisi makan ikan dingkis saat perayaan Imlek, mungkin tak banyak orang yang tahu. Begitupun juga maknanya.
Tradisi etnis Tionghoa ini ternyata hanya dapat ditemukan di Kepulauan Riau (Kepri). Ikan dingkis dipercaya akan membawa hoki dan keberkahan.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Dikutip dari Dinas Perikanan Batam, ikan dingkis adalah sebutan orang-orang Kepulauan Riau untuk ikan baronang. Ikan ini sering menjadi incaran saat Imlek. Dalam bahasa Mandarin disebut yu atau yoo yang jika diucapkan terdengar mirip dengan kata keberuntungan. Warga Tionghoa khususnya di kawasan Batam dan Singapura menjadikan ikan dingkis bertelur sebagai hidangan khas Imlek.
Menjelang perayaan Imlek 2025 harga pasaran ikan dingkis melonjak dari biasanya Rp40 ribu hingga Rp50 ribu per-kilogram. Bahkan, ikan yang berisi telur dan ukurannya lebih besar bisa dihargai hingga Rp300 ribu per-kilogram.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Tingginya permintaan ini tidak lepas dari tradisi warga keturunan Cina yang menyajikan ikan dingkis dengan cara dimasak kukus maupun panggang. Pada momentum Imlek, permintaan ikan dingkis dari Batam dan Singapura sangat tinggi, maka para pengepul ikan segera mencari hasil tangkapan para nelayan.
Ikan dingkis memiliki nilai ekonomi yang signifikan bagi nelayan lokal. Perayaan Imlek sekali dalam setahun menjadi kesempatan bagi para nelayan untuk mencari lebih banyak ikan dingkis. Dalam satu hari, nelayan bisa mengumpulkan belasan hingga puluhan kilogram ikan dingkis.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Lalu, bagaimana makna sebenarnya?
"Dalam budaya Tionghoa, ada istilah 13 bulan seperti tahun kabisat. Ada kalanya satu tahun terdiri dari 12 bulan, namun kadang juga 13 bulan. Anehnya, pada tahun-tahun tersebut, ikan dingkis memasuki masa suburnya tepat pada saat Imlek," terang Ketua Ikatan Tionghoa Muda (ITM) Kepri, Ediyanto, Rabu (29/1/2025).
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Menurut Ediyanto, keyakinan masyarakat Tionghoa di Tanjungpinang ataupun dikepri ,ikan dingkis dianggap sebagai ikan hoki yang membawa berkah.
Ikan ini datang dari perairan jauh membawa telur ke perairan Kepri, sehingga mengonsumsinya dipercaya dapat membawa keberuntungan dalam kehidupan.
"Dalam bahasa Mandarin terdapat istilah nien nien you yui, yang artinya setiap tahun ada sisa duit. Di mana kata yui juga berarti ikan. Oleh karena itu, masyarakat Tionghoa di seluruh dunia mewajibkan makan ikan saat merayakan Imlek, baik itu ikan kerapu, ikan kakap, maupun ikan lainnya," jelasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Ediyanto menyebut banyak rekannya yang berada di luar Kepri meminta kiriman ikan dingkis menjelang Imlek, karena ikan ini hanya tersedia di perairan Kepri.
Kenaikan harga ikan dingkis pada Imlek pun diakuinya, disebabkan tingginya permintaan.
"Setiap tahun pada Imlek, harga ikan dingkis bisa mencapai Rp400.000 hingga Rp500.000 per kilogram. Bahkan, pernah mencapai harga jutaan jika stok terbatas," sebutnya.
Ia menambahkan bahwa meskipun makan ikan dingkis bukan kewajiban, namun ikan ini tetap dianggap memiliki nilai berkah yang disayangkan jika dilewatkan.
Mengkonsumsi ikan dingkis biasanya dilakukan mulai dari hari Imlek hingga Cap Go Meh, yang merupakan perayaan pada malam ke-15 setelah Imlek.
"Cap Go Meh kami sambut sebagai hari purnama pertama setelah Imlek. Jadi kami merayakannya dengan berkumpul bersama keluarga," katanya.
Ediyanto menegasakan bahwa tidak ada pantangan dalam mengolah ikan dingkis sebelum dikonsumsi. Menurutnya, telah terjadi akulturasi budaya Tionghoa dan Melayu, karena ikan dingkis bisa diolah dengan bumbu asam pedas khas Melayu dan disajikan sebagai menu utama untuk keluarga maupun tamu yang datang berkunjung.
"Ikan dingkis adalah ikan khas, seperti gonggong, yang hanya bisa ditemukan di Tanjungpinang. Ikan dingkis masih dapat dijumpai di perairan Kepri setelah Imlek, tetapi dalam kondisi yang tidak subur dan jumlahnya terbatas. Jika tidak dalam masa subur, daging ikan dingkis akan terasa lebih alot," tandasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND