• logo nu online
Home Warta Nasional Daerah Melayu Keislaman Opini Pendidikan Sosok Khutbah Pemerintah Parlemen Pustaka Video Mitra
Jumat, 29 Maret 2024

Daerah

Batam

Gus Ali: Ruwahan Tradisi Warisan Wali Songo

Gus Ali: Ruwahan Tradisi Warisan  Wali Songo
Gus Ali: Ruwahan Tradisi Warisan Wali Songo.(Foto:NUOK/Dok.pribadi)
Gus Ali: Ruwahan Tradisi Warisan Wali Songo.(Foto:NUOK/Dok.pribadi)

Batam, NU Online Kepri

Gus Ali Mubaidah menjelaskan, ruwahan merupakan tradisi yang dilaksanakan dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadhan. Menurut Gus Ali tradisi ruwahan adalah tradisi warisan dari Sunan Bonang.


"Inti dari ruwahan itu kan mengirimkan doa kepada orang tau atau saudara yang telah meninggal dunia," kata Gus Ali kepada NU Online Kepri, Kamis (23/3/2023).


"Ruwahan itu tradisi yang dikenalkan oleh Sunan Bonang," jelasnya.


Menurut Gus Ali, tradisi ruwahan harus dilestarikan karena mengandung nilai-nilai kebaikan. Tidak hanya kepada individu tetapi juga masyarakat banyak.


"Tinggal sekarang kan bagaimana kita melestarikan warisan dari pada leluhur kita. Jngan sedikit-sedikit bid'ah. Yang kita lihat esensi dari apa yang kita kerjakan itu," ucapnya.


Dalam sejarahnya, ruwahan menggunakan sesajen berupa makanan yang dibawa di Makam/kuburan bahkan menggunakan darah manusia. Kemudian pada zaman Sunan Kalijogo diubah, yang tadinya menggunakan sesajen diganti dengan makanan berupa tumpeng lalu mengundang tetangga sekitar dan dibacakan Doa Arwah.


"Itulah hebatnya dakwah para Walisongo, ruwahan yang berupa tradisi dipertahankan tetapi sesajennya diganti. Para wali tidak serta-merta mengatakan itu musrik, bid'ah, sesat dan sebagainya. Bukan begitu," jelasnya.


"Para Walisongo justru mempertahankan tradisi ruwahan hanya saja diganti dengan yang dulunya sesajen atau bahkan sesajennya berupa darah manusia diganti dengan tumbeng. Lalu dimakan bersama-sama. Bukan untuk dijadikan sesajen," pungkasnya


Daerah Terbaru