Daerah

Kisah Adam, Mantan Tukang Bangunan yang Jadi Pengusaha Boba

Senin, 3 April 2023 | 03:45 WIB

Kisah Adam, Mantan Tukang Bangunan yang Jadi Pengusaha Boba

Kisah Adam, Mantan Tukang Bangunan yang Jadi Pengusaha Boba.(Foto:NUOK/Ist)

Minuman boba saat ini adalah minuman yang amat digemari oleh kalangan remaja. Dan, kebanyakan memang para pebisnis minuman boba adalah mereka yang juga anak muda. Di Batam ada sedikit pengecualian sang owner minuman boba adalah orang yang sudah berkepala lima. Menariknya, pria beranak empat ini dulunya adalah buruh bangunan.


Lalu bagaimana kisahnya sehingga bisa sukses di bisnis yang kebanyakan digandrungi oleh remaja. Simak ulasannya.


Namanya Adam, namun ia lebih senang dipanggil pak Wo. Saat saya bertandang ke rumahnya di bilangan Batu Aji, pria kelahiran 22 Maret ini sedang mempersiapkan peralatan yang akan dibawah anak buahnya untuk digunakan berjualan boba. Kepada saya, ia menuturkan saat ini telah memiliki lima cabang yang tersebar di daerah Batu Aji dan Sagulung. Dari sebelumnya yang hanya berjumlah satu.


Perkenalannya pada minuman boba pun sengaja tidak sengaja, bahkan ia pernah mengejek bisnis minuman boba adalah bisnis yang tak memiliki masa depan cerah.


Waktu itu, pria yang pernah bercita-cita menjadi PNS ini masih bekerja sebagai tukang bangunan. Pendapatannya juga terbilang lumayan. Lalu anak sulungnya pada sebuah kesempatan mengutarakan, "Yah, kita join bisnis boba, yuk. Untungnya gede loh," ucap anaknya yang waktu itu bekerja sebagai karyawan minuman boba.


"Ngapain. Itu kan bisnis anak muda. Tak cocok sama Ayah," jawabnya.

*

Pertengahan 2020, dampak pandemi sudah mulai terasa. Tak terkecuali juga dirasakan Adam. Ia mulai kesulitan mendapatkan proyek. Pernah kadang dua Minggu kerja, libur satu bulan lamanya. Keadaan ekonomi keluarga pun mulai mengalami tekanan.


Kerja makin hari makin tidak jelas.


Ia pun kemudian teringat ajakan anaknya untuk bisnis dan mencoba bermain minuman boba. Ia bertanya tentang seluk-beluk boba dari sang anak. Termasuk bagaimana rajikannya yang pas sama selera remaja.


"Pokoknya saya waktu itu yang penting ada pemasukan dulu. Tak mikir sampai harus buka cabang apalagi punya karyawan. Tapi, alhamdulilah semua dipermudah. Padahal saya dulu sudah sempat minder, takut juga kalau yang jual om-om apa mau para anak muda mampir," jawabnya sampeyan terkekeh.


Menurutnya, salah satu kunci suksesnya dalam berbisnis adalah inovasi dan konsistensi. Baginya tiap hari ada saja pelaku usaha minuman boba yang bermunculan tapi tak sampai seumur jagung. Salah satu sebabnya, hanya bermodalkan tren dan keberanian saja. Baginya itu belum cukup. Inovasi harus diupayakan agar pelanggan merasa dimanja.


"Yang saya lakukan itu bagaimana berinovasi, menciptakan varian dan rasa yang baru. Tidak melulu itu-itu aja. Karena kalau demikian kita akan ditinggal," jelasnya.


Selain itu tak kalah pentingnya dalam berbisnis yakni soal konsistensi. Konsistensi yang dimaksud adalah bagaimana rasa dan takaran selalu sama meski sedang berada dalam puncak bisnis. Baginya, banyak pengusaha ketika barangnya dimintai masyarakat banyak, lantas menurunkan kualitas barang tersebut. Sehingga tanpa disadari hal itu akan berakibat fatal bagi si empunya usaha sendiri.


"Jadi, kebanyakan itu kalau warungnya sudah ramai, yang antri banyak yang punya kemudian nakal. Takaran dikurangi. Nah, dalam bisnis ini yang tak boleh. Kita mesti konsistensi dengan produk kita. Jangan dikurangi. Sehingga pelanggan tetap pada kita. Tak lari," Urainya.


Ketika ditanya bagaimana prospek bisnis boba kedepan. Ia hanya tersenyum. Baginya semua punya harapan tinggal bagaimana mengambil kesempatan itu dengan sebaik-baiknya. Baginya, setiap orang punya bakat bisnis. Mau dari latar belakang apapun. Kuncinya bagaimana punya keberanian untuk memulai usaha.


Menurutnya, ketika sudah berani melangkah akan ditemukan kemudahan-kemudahan. Ia mencontohkan, saat dulu kesulitan mendatangkan boba dengan kualitas jempolan karena harus order dari luar daerah, ia dikenalkan dengan JNE. Lewat perusahaan ekspedisi itu, ia tak perlu kwatir lagi dengan keterlambatan dan tentunya kualitas barang tetap terjamin.


"Bagi saya selalu ada tangan-tangan Tuhan di mana-mana. Ya seperti JNE juga ada campur tangan Tuhan. Alhamdulillah, dengan JNE saya tak perlu risau barang lambat datang. Karena saya percaya dengan pengalaman JNE yang puluhan tahun mampu selalu hadir tepat waktu," ungkapnya.


*

Yang cukup menarik juga dari sosok Adam, ia tak malu berbagai resep dan kiat bisnis kepada karyawan. Bahkan yang cukup membanggakan, beberapa mantan karyawannya sudah memiliki usaha boba sendiri. Ia tak takut disaingi apalagi sampai pelanggannya kabur. "Yang namanya ekor ya pasti di belakang," ujarnya.


Ia bahkan mengaku senang jika banyak orang bisa ikut sukses berkat bantuannya. Baginya, sukses itu harus dimiliki oleh semua orang.


"Kepada karyawan saya sering bilang, pelajari ilmunya, nanti kalau sudah bisa, berani buka sendiri. Alhamdulillah dengan begitu banyak yang termotivasi untuk giat bekerja lalu mencoba menjadi owner," ungkapnya.


"Prinsip saya sederhana, kalau kita tolong orang, pasti Tuhan akan selalu ada didekat kita," pungkasnya