Home Warta Nasional Daerah Melayu Keislaman Opini Pendidikan Sosok Khutbah Pemerintah Parlemen Pustaka Video Mitra

Opini

Konfercab PCNU Batam dan Arah Dukungan MWCNU

Gedung PCNU Kota Batam di alamat Ruko Grand California blok G2 No 4.(Foto:NUOK/Ist)

Batam, NU Online Kepri

Kurang dari 24 jam, PCNU Batam akan memiliki nahkoda baru. Namun yang masih menjadi pertanyaan siapa yang akan menjadi Ketua PCNU Batam? Masih sulit untuk diterka. Kendati demikian ada beberapa nama yang sering diperbincangkan di kalangan bawah.


Sejumlah nama tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Kota Batam sedang hangat diperbincangkan masyarakat Nahdliyin jelang berakhirnya masa kepengurusan Pimpinan Cabang (PC) NU Kota Batam tahun ini.


Baca Juga:
Nama Ini Banyak Diperbincangkan Jelang Konfercab PCNU Batam 2022


Seperti nama ketua Majelis Wakil Cabang (MWC NU) Batam Kota, M Romli, banyak disebut dalam forum-forum berencana maju di Konfercab 2022 nanti.


Nama lain yang juga muncul dalam perbincangan warga Nahdliyin adalah akademisi dari Politeknik Negeri Kota Batam, M Zaenuddin.


Nama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Batam, Luqman Rifai juga santer diperbincangkan bakal meramaikan bursa pencalonan Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Batam.


Selain ketiga nama di atas, nama Ketua PC Ansor Kota Batam periode 2016-2020, yaitu Kiai Masruri juga ramai diperbincangkan bakal ikut maju di Konfercab PCNU Batam 2022 ini.


Penulis sendiri, tidak mau terjebak kedalam sosok calon ketua PCNU Batam. Karena toh bagaimanapun siapa yang akan memimpin PCNU untuk empat tahun kedepan tergantung dari pemilik hak suara. Pemilik hak suara dalam hal ini adalah MWCNU.


Perlu diketahui, di Batam ada 12 MWCNU. Itu artinya ada 12 suara yang harus diperebutkan.


Masalahnya kemudian adalah, dalam pengamatan penulis, terdapat  empat polarisasi yang terjadi di MWCNU saat ini. Kita urai bersama.


DI PERSIMPANGAN 4 KONFERCAB PCNU KOTA BATAM


12 MWC menjadi dominasi pemilik hak suara menentukan masa depan NU Kota batam, namun hari ini 13 MWC terpolarisasi di 4 persimpangan


Persimpangan Pertama MWC yang menghendaki regenerasi Pimpinan dari kalangan kader MWCNU namun tidak terpotret dengan baik yang akhirnya jalan jalan sendiri.


Persimpangan Kedua dari trotoar persimpangan yang menarik ke jalan simpang utama namun memakai jargon kekuasaan dan sulit untuk di ajak ngopi dan ududan dari kaum kaum puridan yang mengaku paling mengerti menyebrang dari simpang mana agar terhindar tabrakan..namun sangat beresiko karena tidak paham marka jalan menuju tujuan hakiki.


Persimpangan Ke Tiga ini yang di yaqini memahami dan meneruskan perjalanan PCNU kedepan .namun perjalananya sering mengalihkan marka jalan untuk membiaskan persimpangan dan membuat galau mahu kemana arah kedepanya persimpangan ini di arahkan


Persimpangan Ke Empat ini membawa arah dan tujuan kemana apakah sudah sesuai marka atau belum ataukah  bodi dan carbotnya muat untuk mengambil simpang yang benar benar lampu hijau dan bisa berjalan sesuai jalur yang dikhitohkan.


Hemat kami bergandengan dan bersama tanpa beban salah arah dan jargon penguasa, MWCNU se kota Batam punya istikharoh yang cukup dalam pengambilan keputusan demi masa depan NU Kota Batam.


Nur Haryanto, Pengurus MWCNU Batam Kota

Muhamad Anas Bukhori Zubaidi
Editor: Muhamad Anas Bukhori Zubaidi

Artikel Terkait