Meluruskan Mitos Makanan Beku yang Mengandung Bahan Pengawet
Jumat, 20 September 2024 | 19:33 WIB
Kemarin saya dan istri ribut kecil. Saling adu argumen. Ributnya bermula di supermarket langganan yang setiap bulan kami datangi dan dituntaskan (ributnya) saat berada di kontrakan.
Ribut-ribut kecil itu bermula saat kami berdua singgah di freezer box berukuran cukup besar. Di sana saya memilih ayam broiler bermerek Japfa. Istri kontan saja meradang. Matanya melotot. Nada bicaranya sedikit ditinggikan.
"Loh, kok ambil daging (ayam) beku sih. Kita tak tahu bagaimana ayam itu dipotong. Pasti ini juga pakai bahan pengawet. Mending beli yang segar aja," katanya yang masih dengan mimik menampakkan kekesalan.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Saya yang mendengar ocehan istri menjawab dengan suara pelan dan lembut. Ini tentu untuk memancing agar pengunjung lain tidak mengarahkan pandangannya ke arah kami. Tapi namanya manusia, ribut-ribut kecil kami pun menjadi perhatian. Saya kemudian mencoba menjelaskan kepada istri. Memberi pemahaman dan edukasi. Namun naas setiap penjelasan dari saya dapat ia bantah. Dugaan saya, ia kadung percaya dan seakan didoktrin sebuah mitos bahwa makanan/daging yang dibekukan itu mengandung bahan pengawet dan tentunya tidak sehat untuk dikonsumsi.
Dan saya mau bilang mitos ini juga hinggap di sebagian kepala masyarakat kita. Khususnya kaum emak-emak. Yang masih punya pegangan bahwa dari pada daging beku mending beli yang segar.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Lalu pertanyaannya kemudian kita geser sedikit. Benarkah memang daging beku itu berbahaya? Atau hanya mitos belaka dan apa perbedaannya ayam frozen dan ayam segar?
Menurut dari para ahli gizi kandungan nutrisi yang terdapat pada ayam segar dan ayam frozen tak jauh berbeda. Hal itu disebabkan karena proses pembekuan sudah menggunakan teknologi yang sangat modern sehingga nutrisi yang dikandung bisa sangat terjaga.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Bahkan dalam beberapa kasus, daging beku bisa lebih baik (nutrisinya) dari daging segar.
Menurut ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Professor Ahmad Sulaiman, mengkonsumsi daging beku atau daging segar sama baiknya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Yang kemudian terjadi dalam benak masyarakat banyak bahwa daging/ayam beku merupakan daging impor yang sudah lama dan sudah rusak sehingga tidak aman untuk dikonsumsi. Masyarakat juga takut makanan beku tidak jelas status kehalalannya. Hal itu diperparah dengan adanya dugaan daging/ayam yang diawetkan akan berkurang nilai vitaminnya.
Jadi, mitos seputar daging beku yang mengandung bahan pengawet terbantahkan. Yang kemudian perlu dilakukan secara bersamaan-sama mengedukasi masyarakat secara masif bahwa daging beku aman dan halal untuk dikonsumsi. Sambil juga terus mempublikasikan hasil riset para ilmuwan yang menunjukkan memang daging beku aman. Publikasinya tentu dengan bahasa-bahasa yang mudah dimengerti masyarakat banyak.
*
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Setelah di rumah, saya kemudian ngomong sama istri bahwa sebenarnya ada produk ayam broiler yang sudah go internasional. Sudah di ekspor ke berbagai negara. Karena sudah menjadi kepercayaan di negara luar artinya produk ini sangat aman dan bernilai gizi. Produk ayam frozen yang diproduksi oleh PT Japfa Comfeed Indonesia TBK melalui anak usahanya PT Ciomas Adisatwa sudah pernah ekspor ayam frozen ke Timor Leste.
Menurut salah satu pejabat teras PT Japfa Comfeed, dengan adanya berbagai permintaan dari berbagai negara ini menunjukkan bahwa Japfa konsisten menjaga mutu dan standar yang ditetapkan internasional. Japfa juga komitmen untuk menyediakan protein hewani yang berkualitas
ADVERTISEMENT BY ANYMIND