Batam, NU Online Kepri
Bertempat di Pondok Pesantren Al Falah Assafiiyah, Bengkong, asuhan Kiai Ahmad Junaidi, Pimpinan Cabang (PC) Rabithah Ma’ahid Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Batam melaksanakan Majelis Musyawarah Umum (MMU). Kegiatan tersebut diikuti sejumlah pengasuh pondok pesantren yang ada dibawah naungan RMI NU
Tampak hadir dalam kegiatan itu, Sekretaris PCNU Batam Kiai Riki Solihin, Kiai Mujib, Kiai Bahrul Shodik, beberapa pengasuh pondok pesantren, serta para santri.
Perhelatan MMU digelar dalam rangka penguatan antar pondok pesantren dan ajang silaturahmi antar pimpinan pondok. Diharapkan kegiatan itu akan menjadi agenda rutin setiap tiga bulan.
MMU bukan hanya sekedar ajang silaturahmi namun juga diisi dengan berbagai kajian dan diskusi ilmiah dengan merujuk kepada kitab kuning. Kegiatan itu dilakukan dalam rangka menyambut Harlah NU ke-102.
Kiai Ahmad Junaidi Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Assafiiyah, mengatakan, banyak isu-isu strategis dibahas dalam MMU ini. Ia juga menekankan pentingnya para santri untuk terus menambah wawasan dengan senang tiasa memperbanyak membaca.
"Problem terbesar kita saat ini minimnya budaya literasi. Jangan sampai kemudian virus ini merasuki para santri. Malas untuk membaca. Malam membuka kitab," ujarnya.
Sementara itu, Kiai Riki Sholihin Sekretaris PCNU Batam mengajak kepada setiap lembaga dan Banom NU mensukseskan puncak Harlah NU ke 102 yang akan dilangsungkan di Hotel PIH.
"Semoga kemudian juga lembaga-lembaga NU beserta Banom NU bisa terus mengadakan kegiatan-kegiatan sehingga keberadaan NU bisa dirasakan mangfaatnya," ucapnya.
Sekretaris RMI NU Batam Kiai Akhmad Subkhi menyebut, RMI NU kedepannya juga akan membantu dan mendampingi pondok pesantren dalam menata manajemen dan administrasi pesantren. Yang pada akhirnya menjadi tertib dan profesional.
"Kedepannya kita harapkan itu setiap pesantren memiliki legalitas yang jelas dan dapat bersinergi dengan kemenag," ujarnya
