Daerah

DTD Banser Angkatan II Tanjungpinang Usai, Peserta Dibaiat dan Diingatkan Pentingnya Pengabdian di NU

Senin, 28 Oktober 2024 | 10:04 WIB

DTD Banser Angkatan II Tanjungpinang Usai, Peserta Dibaiat dan Diingatkan Pentingnya Pengabdian di NU

DTD Banser Angkatan II Tanjungpinang Usai, Peserta Dibaiat dan Diingatkan Pentingnya Pengabdian di NU.(fOTO:nuok/IST)

Tanjungpinang, NU Online Kepri

Setelah mengikuti Diklat Terpadu Dasar (DTD) selama tiga hari, para peserta DTD II Pimpinan  Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Tanjungpinang resmi dibaiat dalam sebuah upacara di halaman GOR Pondok Pesantren Modern Al Kautsar, Tanjungpinang. Upacara pembaiatan ini dipimpin langsung oleh KH Sunaryo, penasehat PC GP Ansor Kota Tanjungpinang, pada Minggu (28/10/24 ), dan diikuti seluruh peserta Diklat dengan penuh khidmat.


Dalam sambutannya, KH Sunaryo mengapresiasi kelancaran pelaksanaan DTD angkatan kedua ini. Ia menyampaikan, perjuangan dan kelelahan yang dialami peserta selama tiga hari mengikuti Diklat adalah wujud pengabdian dari generasi muda NU untuk menjaga dan mengembangkan organisasi Nahdlatul Ulama.


"Ini adalah proses yang penting. Sahabat semua jangan pernah ragu untuk terus berkhidmat di NU," ujarnya menyemangati para peserta.


KH Sunarjo juga berpesan agar setiap peserta menjadikan pengabdian di NU sebagai sesuatu yang dilakukan dengan tulus dan tanpa pamrih. Menurutnya, para peserta adalah santri yang memiliki peran sebagai penerus perjuangan NU.


Setelah pembaiatan, seluruh peserta melakukan penghormatan kepada bendera Merah Putih, Pataka NU, Banser, dan Ansor. Sebagai simbol penyucian, satu per satu peserta dimandikan dengan air bunga wangi oleh KH Sunaryo dan Kiai Fadholi.


Untuk menanamkan jiwa korsa dan kebersamaan, seluruh peserta bersama para komandan Banser kemudian melaksanakan long march sejauh 8 kilometer, mengelilingi area sekitar pondok pesantren.


Ketua PC GP Ansor Kota Tanjungpinang, Romdhon Kholili, menyampaikan bahwa perjuangan para kader Banser tidak berhenti di sini. Menurutnya, Diklat ini hanyalah awal dari sebuah tanggung jawab besar dalam berkhidmat di NU dan masyarakat.


"Ini adalah proses kaderisasi yang penting untuk keberlangsungan organisasi. Kini, sahabat-sahabat memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk terus berkhidmat di NU karena kita semua adalah santri," tegasnya.


Romdhon juga berpesan agar para peserta mengabdikan diri di lingkungan masyarakat dengan menerapkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh selama Diklat.


"Semoga sahabat-sahabat dapat terus berkontribusi pada pembangunan daerah dan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama," pungkasnya