• logo nu online
Home Warta Nasional Daerah Melayu Keislaman Opini Pendidikan Sosok Khutbah Pemerintah Parlemen Pustaka Video Mitra
Sabtu, 27 April 2024

Daerah

Batam

Selama Ramadhan Pondok Pesantren Al Badariyyah Rutin Ngaji Pasaran

Selama Ramadhan Pondok Pesantren Al Badariyyah Rutin Ngaji Pasaran
Selama Ramadhan Pondok Pesantren Al Badariyyah Rutin Ngaji Pasaran.(Foto:NUOK/ist)
Selama Ramadhan Pondok Pesantren Al Badariyyah Rutin Ngaji Pasaran.(Foto:NUOK/ist)

Batam, NU Online Kepri

Di Pondok Pesantren Al Badariyyah, Batam, Setiap hari selama Ramadhan rutin dilaksanakan ngaji pasaran. Ngaji pasaran yang diampuh oleh Kiai Mahrus Hidayatullah ini diikuti oleh seluruh santri pondok pesantren.


Ngaji pasaran, dalam istilah Jawa Timur dan Jawa Tengah disebut ngaji pasanan atau posonan, berasal dari kata pasa atau poso yang artinya puasa. Ngaji tersebut biasanya untuk menghatamkan sejumlah kitab selama Ramadhan. Jelang Lebaran, biasanya sudah berakhir. Karena banyaknya yang menggelar ngaji itu, santri bisa memilih kitab dan tempat yang diinginkan. Seperti juga di pasar, pembeli akan memilih barang yang diinginkan, begitulah santri mendapat kesempatan untuk memilih kitab apa yang akan dikajinya.


Menurut Kiai Mahrus Hidayatullah, ngaji pasaran merupakan tradisi yang dilakukan di hampir semua pondok-pondok pesantren. Menurutnya, ngaji pasaran juga merupakan salah satu cara untuk tetap melestarikan kitab kuning.


"Mengkaji kitab kuning karya ulama-ulama terdahulu pada bulan Ramadhan (ngaji pasaran) merupakan tradisi pesantren salaf, terutama di kalangan Nahdlatul Ulama. Namun sayang, keberadaannya kian tergerus oleh keadaan zaman di tengah kehidupan kota," ujar alumni Pondok Pesantren Lirboyo ini.


"Maka, kemudian menurut hemat kami, ngaji pasaran mesti menjadi perhatian dan harus senantiasa digalakkan," ujarnya.


Ia punya harapan besar di pesantren-pesantren lainnya, tradisi ngaji pasaran juga rutin dilaksanakan. Menurutnya, tradisi baik ini mesti terus terpelihara. Mesti menjadi perhatian bersama.


“Saya mengharapkan kegiatan rutin ini bisa terus berjalan karena sangat besar ‎manfaatnya sebagai kegiatan ibadah, tholabul ‘ilmi dan kesempatan besar para ‎santri untuk mengkaji dan mempelajari kitab kitab kuning karya para ulama,’’ ‎pungkasny


Daerah Terbaru