• logo nu online
Home Warta Nasional Daerah Melayu Keislaman Opini Pendidikan Sosok Khutbah Pemerintah Parlemen Pustaka Video Mitra
Senin, 29 April 2024

Daerah

Milad Ke-IV Pondok Pesantren Madani Tebu Ireng, Kiai Fadloli Sampaikan Sejumlah Nasehat

Milad Ke-IV Pondok Pesantren Madani Tebu Ireng, Kiai Fadloli Sampaikan Sejumlah Nasehat
Milad Ke-IV Pondok Pesantren Madani Tebu Ireng, Kiai Fadloli Sampaikan Sejumlah Nasehat.(Foto:NUOK/ist)
Milad Ke-IV Pondok Pesantren Madani Tebu Ireng, Kiai Fadloli Sampaikan Sejumlah Nasehat.(Foto:NUOK/ist)

Tanjungpinang, NU Online Kepri

Tepat tanggal 1 September 2023 Pondok Pesantren Madani Tebu Ireng, Bintan merayakan miladnya yang ke-IV tahun. Kegiatan milad Pondok Pesantren Tebu Ireng, Bintan dilaksanakan di aula utama Pondok Pesantren Tebu Ireng, Bintan dan dihadiri oleh pengasuh, dewan asatidz, serta seluruh santri-santriwati.


Acara dimulai dengan membaca maulid, dzikir, yang dipimpin oleh Kiai Fadloli (Wakil Ketua PCNU Tanjungpinang). Dan, ditutup dengan pemotongan tumpeng.


Dalam sambutannya, KH Muhammad Lukman Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, Bintan menyampaikan beberapa torehan prestasi yang telah diukir oleh santri-santriwati Pondok Pesantren Tebu Ireng, Bintan.


Prestasi itu diantaranya; memenangkan Musabaqoh Qiroatil Kutub, Musabaqoh Tilawatil Qur'an baik di bidang tilawah maupun di bidang tahfidz. Serta memenangkan lomba fotografi, lomba sains, dan lomba di bidang matematika.


"Alhamdulillah, meski usia Pondok Pesantren Tebu Ireng masih seumur jagung, tapi santri-santri kita sudah menorehkan prestasi yang luar biasa. Yang tentu saja harus kita beri apresiasi," katanya, Jumat (1/9/2023).


"Prestasi yang sudah ditorehkan itu semua tentunya tidak terlepas dari barokahnya para Masyayikh, dan Pendiri Pondok Pesantren Tebu Ireng khususnya Hadratus Syeih KH Hasyim Asy'ari. Saya juga mengingatkan kepada para santri untuk tetap fokus pada tujuan utama yakni belajar dan memperjuangkan agama Allah melalui thariqoh ta'lim wata'limun (belajar mengajar)," imbuhnya.


Kiai Fadloli dalam mauidohnya memberikan pesan khususnya kepada santri untuk memenang teguh dawuh Hadratus Syeih KH Hasyim Asy'ari dalam kitab Risalah Ahlussunah Waljamaah.


"Dawuh Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy'ari dalam kitab risalah Ahlususnahna waljamaah agar kita tetap memperhatikan dari mana mengambil keilmuan beliau juga menyampaikan filosofi dari Bab Fiil Tsulatsi Mujarod dalam kitab tashrif di mana tahapan tahapan belajar di pondok Pesantren itu sebagaimana tertuang dalam fi’il tsulasi mujarrad seperti dalam enam kalimat awal setelah wazan yakni," ucapnya.

 

فعل- نصر-ضرب-فتح-علم-حسن-حسب


Yang bermakna “Pada awalnya sang santri yang meuntut ilmu karena sebenarnya kewajiban mendidik adalah tanggung jawab orang tua namun karena mungkin keterbatasan waktu atau ilmu maka orang tua santri meminta tolong kepada kyai  ( ﻧَﺼَﺮَ), agar anaknya di didik mengenai ilmu agama dan ilmu ilmu lainya. sesampainya di pondok pesantren ia dididik dan di atur dengan aturan aturan yang ketat bahkan bila di perlukan kadang mesti di hukum atau dalam istilah pesantrennya di ta'zhir ( ﺿَﺮَﺏَ). Kemudian setelah melalui tahapan hukuman dan aturan yang ketat , maka hatinya akan terbuka ( ﻓَﺘَﺢَ). Kemudian barulah ia akan menjadi orang yang mengetahui/pintar ( ﻋَﻠِﻢَ) dari pengetahuan inilah yang akan  menuntutnya agar berbuat baik ( ﺣَﺴُﻦَ). Ketika lima tahap ini di lewati maka santri suatu saat akan keluar dari pesantren dengan kepribadian yang penuh perhitungan dalam setiap langkahnya yakni tujuan utamanya adalah keridhoan Allah Subhanahu wata'ala  ( ﺣَﺴِﺐَ).

Tentunya semua tahapan ini harus di lalui dengan penuh kesabaran oleh tiga orang yakni kiai, orang tua, dan santri itu sendiri," pungkasnya


Daerah Terbaru