• logo nu online
Home Warta Nasional Daerah Melayu Keislaman Opini Pendidikan Sosok Khutbah Pemerintah Parlemen Pustaka Video Mitra
Jumat, 29 Maret 2024

Daerah

TanjungPinang

Perkuat Nilai Aswaja, MDS Rijalul Ansor Tanjungpinang Rutin Gelar Rotibul Hadad

Perkuat Nilai Aswaja, MDS Rijalul Ansor Tanjungpinang Rutin Gelar Rotibul Hadad
Perkuat Nilai Aswaja, MDS Rijalul Ansor Tanjungpinang Rutin Gelar Rotibul Hadad.(Foto:NUOK/Fadholi)
Perkuat Nilai Aswaja, MDS Rijalul Ansor Tanjungpinang Rutin Gelar Rotibul Hadad.(Foto:NUOK/Fadholi)

Tanjungpinang, NU Online Kepri

Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Tanjungpinang secara rutin setiap satu Minggu menggelar Rotibul Hadad dan Maulidur Rasul. Kegiatan tersebut rutin digelar untuk memantapkan dan memperkuat Aswaja.


"Ya, kita setiap Rabu malam, secara bergilir rutin mengadakan Rotibul Hadad. Fokusnya jelas untuk memperkuat nilai ke-Aswajaan," jelas Zainurrohman Ketua PC GP Ansor Tanjungpinang, Rabu (10/8/2022).


Menurut Zainur, jajaran pengurus Ansor Tanjungpinang mampu menjaga dan melestarikan ajaran Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja). Menurutnya, saat ini banyak sekali aliran-aliran yang tumbuh dan dapat menggerogoti kaum muda.


"Kita tidak ingin kecolongan. Makanya, kita perkuat dulu kader kita. Jangan sampai ada yang melenceng dan termakan dengan ideologi import," jelasnya.


Sementara itu, Kiai Fadholi Farkhan dalam mauidoh-nya mengajak sahabat-sahabat Ansor Tanjungpinang untuk merenungkan surah Al-Balad ayat 8—9. 


"Dalam surah Al-Balad 8—9, Allah telah menganugerahkan manusia sepasang mata, lidah, dan dua bibir apa maknanya itu semua?" tanya Kiai Fadholi.


"Menurut Imam Al- Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah, nikmat itu dianugerahkan kepada kita dengan maksud untuk memperbanyak berdzikir, membaca kitab, serta mengutarakan hajat-hajat kita," jelas Kiai Fadholi.


Lisan harus bisa dijaga, jangan sampai penggunaannya diluar peruntungannya. Menurutnya, hal itu adalah kufur terhadap nikmat yang telah diberikan.


"Maka, penting kita berjam'iyah, berkomonitas, bergaul dengan sesama manusia untuk senantiasa Tafakkaru Qoblal Kalam (berfikir dahulu sebelum berbicara). Jangan sampai lisan digunakan untuk provokasi dan menebar fitnah, itu jelas namanya kufur nikmat," pungkas dia.


Daerah Terbaru