Cerita Sukasi, Berangkat Haji dengan Dana Insentif yang Dikumpulkan Selama 7 Tahun
Kamis, 14 November 2024 | 15:57 WIB
M Arfah
Penulis
Batam, NU Online Kepri
Namanya lengkapnya Sukasi. Wanita kelahiran Klaten ini bukanlah terlahir dari keluarga ningrat. Namun keinginannya yang kuat untuk dapet menunaikan ibadah haji tergolong nekat. Berikut kisah sukses Sukesi berangkat haji dengan biaya insentif yang dikumpulkan selama tujuh tahun.
*
Sore itu mendung. Awan pekat hitam terlihat jelas di langit. Namun pekatnya awan tak mempengaruhi belasan bocah untuk terus mengeja huruf demi huruf Al-Quran. Suara cemprengnya terdengar hingga ke luar masjid. Sang guru dengan telaten dan sabar mendengarkan ejaan anak didiknya. Sesekali ia membetulkan bacaan yang dinilai tidak pas dengan sorotan mata yang bersahabat.
Magrib pun sebentar lagi tiba. Dan, anak-anak itu bergegas untuk balik ke kediamannya masing-masing. Tak lupa doa penutup majlis dipanjatkan. Anak-anak itu kemudian berbasis rapi menyalami sang guru.
Begitulah kegiatan sehari-hari ustadzah Sukesi. Saban hari perempuan kelahiran Klaten tersebut mengajari anak-anak komplek mengaji. Kepada NU Online Kepri, ia bercerita sudah hampir puluhan tahun menjadi guru TPG di komplek tersebut. Dan, dari insentif mengajar (TPQ) itu ia akhirnya bisa menunaikan ibadah haji.
Ia mengisahkan, perjuangannya untuk berangkat haji tidak mudah dan penuh tantangan. Sebagai ibu rumah tangga yang penghasilannya tak seberapa, ia sadar betul akan hal tersebut. Begitu juga dengan suami sebagai imam masjid penghasilannya hanya habis untuk keperluan sehari-hari. Untuk itu kemudian ia berusaha mengumpulkan insentif yang peroleh dari mengajar TPQ itu.
"Jumlah setoran itu sebanyak Rp 15.000.000. Uang sebanyak itu saya kumpulkan dengan sabar selama kurang lebih tujuh tahun," kata Ustadzah Sukesi, Rabu(13/11/2024).
Wanita 53 tahun itu menjelaskan, biaya daftar porsi haji saat itu (2012) sebesar 25 juta. Kekurangan dari daftar biaya porsi haji tersebut ia menggunakan skema dana Talangan Haji. "Alhamdulillah cepat lunas. Biayanya setiap bulan harus saya bayar sebesar 700 ribu rupiah," ujar ustadzah yang memiliki lima anak ini.
Ustadzah Sukesi menjelaskan, niatannya untuk menunaikan rukun Islam yang kelima muncul ketika ia mengantarkan sang suami berangkat haji. Saat itu hatinya langsung bergetar kencang ketika kalimat-kalimat kebesaran Tuhan dilafalkan. Ia bahkan sampai meneteskan air mata. Saking rindunya ingin melihat langsung Ka'bah.
"Setelah sampai rumah, saya pasang niat besar dan sungguh-sungguh. Harus berangkat!" tuturnya.
Menurut Ustadznya Sukasi, kendala yang paling berat memang soal biaya. Apalagi insentifnya masih tergolong rendah. Namun kegigihan dan kesabarannya berbuah manis. "Tahun keberangkatan saya sebenarnya 2020, namun tak kami sangka 2018 diinfokan ada nama saya tercantum. Seketika saya sujud syukur," terangnya dengan mata yang masih basah.
Menabung menjadi salah satu kunci untuk bisa berangkat haji. Menurut Ustadzah Sukesi sebenarnya semua orang bisa berangkat haji hanya kuncinya bagaimana bisa mengatur keuangan. Ia memotivasi calon jamaah haji menabung sedikit demi sedikit pasti bisa mencukupi untuk pelunasan.
"Kalau mau diceritain perihnya, tentu banyak sekali kendala dan halangannya. Tapi tadi itu kita harus yakin Allah itu selalu bersama kita. Setiap kesulitan akan menemukan jalannya. Tinggal bagaimana kita sabar aja," imbuhnya.
Ia bilang, dalam hatinya kadang berkecamuk antara tetap menabung atau uang insentifnya ia belikan kebutuhan dapur. Pertentangan itu kerap hadir. Namun semuanya segera sirna mana kala ia membayangkan bagaimana nikmat dan indahnya bisa berada di Tanah Suci. Sholat berjamaah di sana.
"Kalau saya ingat masa-masa sulit itu, kadang saya menangis. Allah itu baik banget untuk hambanya yang mau sabar. Intinya, mas. Semua bisa Haji asal pasang niat dengan benar dan manfaatkan fasilitas yang diberikan perintah. Selebihnya Allah yang urus," pungkasnya
Terpopuler
1
PWNU Riau Kunjungi Siak, Apresiasi Perkembangan NU yang Pesat
2
Nadhira Sakhiya, Siswi Kelas 1 SDIT Darul Falah, Titipkan Qurban ke LAZISNU Batam
3
PSHT dan GP Ansor Tanjungpinang Jalin Silaturahmi, Bahas Program Sosial Bersama
4
Pelatihan Metode Amtsilati untuk Guru MI: Upaya Tingkatkan Profesionalisme Menuju Pendidik dan Siswa yang Unggul
5
Raudhatul Athfal Kemenag Kepri Gelar Wisuda Akhirussanah dan Tahfidz yang Meriah
6
Banser Tanjungpinang Bersihkan Lingkungan Pondok Pesantren Al Khoir
Terkini
Lihat Semua